Minggu, 18 Oktober 2015

Karangan Ilmiah




A.    Pengertian Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

B.     Tujuan Karangan Ilmiah
Tujuan Karangan ilmiah,antara lain :
  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
C.    Manfaat penyusunan karangan ilmiah bagi penulis adalah berikut:
  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
D.    Ciri-ciri Karangan Ilmiah yaitu :
Ø  Sistematis
Ø  Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
Ø  Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
Ø  Cermat, tepat, dan benar
Ø  Tidak persuasif
Ø  Tidak argumentatif
Ø  Tidak emotif
Ø  Tidak mengejar keuntungan sendiri
Ø  Tidak melebih-lebihkan sesuatu.


E.     Jenis –jenis Karangan Ilmiah

1.      Makalah
Makalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dinlapangan yang bersifat empiris-objektif. Maklah menyajikan masalah dengan melalui proses berfikir deduktif atau induktif. Makalh disusun biasanya untuk memenuhi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memeberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat dari bentuknya, makalah merupakan karangan ilmiah yang paling sederhana.

2.      Kertas kerja
Kertas kerja merupakan karangan ilmiah yang menyajikan suatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris dan objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam di bandingkan analisi dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar. Jadi tujuan utamanya yaitu untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.
                                                                                                
3.      Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris dan objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak lagsung (studi kepustakaan). Biasannya skripsi ditulis untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana.

4.      Tesis
Tesis merupakan karangan ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada Skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan dari yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan penguisisjian terhadap satu hipotesis atau lebih. Dengan kata lain, tesis adalah karya tulis yang membahsa suatu pernyataan atau teori yang didukung oleh sejumlah argument yang dapat dipertanggung jawabkan. Tesis biasanya ditulis untuk melengkapi ujian sarjana strata dua (magister).


5.      Disertasi
Disertasi merupakan karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terperinci. Dalil yang dikemukaan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji suatu pendidikan tinggi. Disertasi ini berisis suatu temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinal. Pada intinya Disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan satu atau beberpa dalil disertai pembuktian berdasarkan data dan fakta yang diamaatinya. Disertasi merupakan karya ilmiah untuk memperoleh gelar doctor.

Referensi :
-      Arifin, E. Zaenal. 1998. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo.

Minggu, 11 Oktober 2015

INFERENSI DAN IMPLIKASI DALAM PENALARAN ILMIAH




A.   Pengertian inferensi
Inferensi adalah suatu proses penarikan Konklusi dari satu atau lebih proposisi atau proses yang berasal kesimpulan logis diambil dari premis-premis yang diketahui dan dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik disebut sebagai idiomatik
Ada dua cara yang bisa ditempuh dalam inferensi yaitu inferensi induktif dan inferensi deduktif. Inferensi deduktif terdiri atas inferensi langsung dan inferensi tidak langsung (inferensi silogistik).
Inferensi langsung adalah penarikan Konklusi hanya dari sebuah premis. Ada jenis lima penalaran langsung yaitu :
1.     Inversi
2.    Konversi
3.    Obvesrsi
4.    Kontraposisi
5.    Oposisi Inversi adalah penalaran langsung dengan cara dengan menegasikan subjek proposisi premis dan menegasikan atau tidak menegasikan baik subjek maupun predikat proposisi premis, maka inversi itu disebut inversi lengkap.
Inversi dilakukan dengan menegasikan subjek proposisi premis, sedangkan predikatnya tidak dinegasikan, maka inversi itu disebut inversi sebagian.

a)      Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.

Contoh:
Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut: bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.

Contoh:
Pohon yang di tanam pak Budi setahun lalu hidup.
Dari premis tersebut dapat kita lansung menari kesimpulan (inferensi) bahwa: pohon yang ditanam pak budi setahun yang lalu tidak mati.

b)      Inferensi Tak Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua atau lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.

Contoh:
A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B : Sayang kreceknya agak sedikit saya bawa.
Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Bekal yang dibawa ibu lauknya krecek komplit.

Contoh :
A : Saya melihat ke dalam kamar itu.
B : Plafonnya sangat tinggi.
Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Kamar itu memiliki plafon.

B.    Pengertian implikasi
Implikasi (rangkuman) adalah sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Banyak dari kesimpulan sebagai hasil dari proses berpikir yang logis harus disusun dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan yang tercakup dalam evidensi (implikasi) dan kesimpulan yang masuk akal berdasarkan implikasi (inferensi).

Implikasi dapat merujuk kepada :
a)    Dalam manajemen
Implikasi procedural meliputi :
-          Tata analisis
-          Pilihan representasi
-          Perencanaan kerja dan
-          Formulasi kebijakan.
b)   Implikasi kebijakan meliputi :
-          Sifat substantive
-          Perkiraan ke depan dan
-          Perumusan tindakan.
c)    Implikasi logis dalam matematika
d)   Kondisional material dalam falsafah logika
Jadi definisi implikasi dalam bahasa Indonesia adalah keterlibatan atau keadaan terlibat.


Contoh :
Implikasi manusia sebagai objek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dan kepentingannya.

Referensi :
-          https://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran  




4.1 Akuntansi Internasional & Perpajakan

A. KONSEP-KONSEP AWAL  Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan asing dan keuntungan...