A. Format Makalah Ilmiah
Makalah ini membahas
format makalah dan panduan bagi penulis makalah ilmiah. Makalah harus
diserahkan dalam format siap cetak dan dibatasi sepanjang enam (6) halaman.
Abstrak dibatasi <500 kata dan tidak boleh mengandung persamaan, gambar, dan table. Ukuran huruf
untuk abstrak, kata kunci, dan badan makalah.
-
Format Halaman
Format halaman diset melalui
menu “page setup”. Ukuran kertas adalah A4 (210x297mm). Gambar 1 menunjukkan layout halaman dan marjin.
- Bahan
dan Ukuran Kertas
Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam sebuah karya ilmiah adalah
sebagai berikut:
Ukuran kertas: A4 (21 x 29,7 cm).
Jenis kertas: HVS 80 gram.
Kertas doorslag berwarna (sesuai dengan warna yang telah ditentukan) dengan
lambang Universitas Mulawarman sebagai pembatas.
- Pengetikan
Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan
sebuah karya ilmiah dirinci sebagai berikut:
-
Menggunakan software pengolah kata dengan flatform
Windows, seperti MS Word, Excel, dan lain-lain.
-
Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman
dengan ukuran 12 kecuali untuk:
- Halaman judul sampul/luar (hard
cover) dan halaman judul dalam (soft cover), yang menggunakan huruf tegak
(kecuali istilah asing) dan dicetak tebal (bold) dengan ukuran font mulai
12 sampai 16 (disesuaikan dengan panjang judul, lihat Lampiran).
- Catatan kaki (footnotes), yang
menggunakan font ukuran 10.
- Huruf tebal (bold) digunakan
untuk judul dan sub-judul (sub-bab, sub sub-bab), memberi penekanan,
pembedaan, dan sejenisnya.
- Huruf miring (italic) digunakan
untuk istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah, memberi penekanan,
pembedaan (termasuk pembedaan sub-judul yang hirarkhinya tidak setingkat),
dan sejenisnya. Judul sub sub-sub-bab dibuat dengan mengkombinasikan huruf
miring dan huruf tebal (italic-bold atau bold-italic). Judul sub
sub-sub-sub-bab dan seterusnya dibuat dengan huruf miring biasa
-
Batas tepi (margin):
- Tepi
atas : 4 cm
- Tepi
bawah : 3 cm
- Tepi
kiri : 4 cm
- Tepi
kanan : 3 cm
-
Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. Indensi Tab
dipakai pada baris pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan untuk daftar
pustaka.
-
Spasi bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir :
- Bagian awal dari karya ilmiah
termasuk di dalamnya adalah halaman
judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak, riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar dan
daftar lampiran. Spasi yang digunakan adalah :
- Pernyataan ditulis dengan
spasi tunggal (lihat Lampiran).
- Riwayat Hidup dan Kata
Pengantar ditulis dengan spasi ganda.
- Abstrak, antara 150-250 kata
(dalam satu halaman) ditulis dengan menggunakan spasi tunggal (lihat
Lampiran).
- Daftar Isi, Daftar Tabel,
Daftar Gambar, Daftar Lampiran disusun dengan menggunakan spasi tunggal
(lihat Lampiran).
- Lainnya, lihat Lampiran.
- Bagian isi karya ilmiah
meliputi Bab I sampai BAB V, disusun dengan
menggunakan spasi ganda.
- Bagian akhir karya ilmiah
terdiri dari Daftar Pustaka, yang daftar referensinya memakai spasi tunggal dan indensi gantung (jarak
antar referensi
dengan spasi ganda), dan Lampiran yang ditulis dengan spasi tunggal atau disesuaikan dengan
bentuk/jenis lampiran.
- Judul karya ilmiah, bab, sub
bab, dan lain sebagainya :
- Judul karya ilmiah dan bab,
diketik dengan huruf besar/kapital, dicetak
tebal, tanpa singkatan (kecuali yang berlaku umum seperti PT., CV.), posisinya di tengah
halaman, dan tanpa diakhiri tanda titik.
Perkecualiannya adalah judul pada
halaman Persetujuan Seminar
dan Pengesahan Skripsi (dengan huruf biasa, dicetak tebal).
- Judul sub-bab diketik sejajar
dengan batas tepi (margin) sebelah kiri
dengan menggunakan huruf A, B, C, dan seterusnya. Huruf pertama setiap kata dimulai
dengan huruf besar (Title Case) kecuali
kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub-bab dicetak dengan huruf
tebal (bold).
- Judul sub sub-bab dimulai
dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Huruf
pertama setiap kata dimulai dengan huruf besar (Title Case) kecuali kata penghubung dan
kata depan, tanpa diakhiri titik.
-
Ukuran huruf
Ukuran huruf ditunjukkan dalam
Tabel 1. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman, 1 spasi.
-
Persamaan dan
simbol
Persamaan ditulis dengan huruf
miring (italic) dan diberi nomor dalam tanda kurung. Pengutipan
persamaan harus dalam bentuk “persamaan 2”. Semua symbol harus didefinisikan
dalam badan naskah.
-
Numbering
Nomori
pustaka yang digunakan sebagai referensi dalam tanda kurung siku Pengutipan
cukup dilakukan dengan menyebutkan nomor referensi, misalnya : Jangan
menuliskan “Ref atau referensi”.
-
Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman
dengan ukuran 12 kecuali untuk:
a. Halaman
judul sampul/luar (hard cover) dan halaman judul dalam (soft cover), yang
menggunakan huruf tegak (kecuali istilah asing) dan dicetak tebal (bold)
dengan ukuran font mulai 12 sampai 16 (disesuaikan dengan panjang judul,
lihat Lampiran).
b. Catatan kaki
(footnotes), yang menggunakan font ukuran 10.
c. Huruf tebal
(bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-bab, sub sub-bab), memberi
penekanan, pembedaan, dan sejenisnya.
d. Huruf miring
(italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah, memberi
penekanan, pembedaan (termasuk pembedaan sub-judul yang hirarkhinya tidak
setingkat), dan sejenisnya. Judul sub sub-sub-bab dibuat dengan
mengkombinasikan huruf miring dan huruf tebal (italic-bold atau bold-italic).
Judul sub sub-sub-sub-bab dan seterusnya dibuat dengan huruf miring biasa.
-
Hasil dan Pembahasan
Makalah harus mengandung hasil-hasil simulasi atau pengukuran sebagai
validasi metode.
-
Kesimpulan
Setiap makalah harus memiliki kesimpulan. Judul tambahan
untuk ucapan terima kasih dapat diletakkan setelah bagian kesimpulan. Daftar referensi diletakkan paling akhir dan tanpa nomor.
B. Topik,
tujuan, dan tesis makalah ilmiah
Persiapan untuk menulis sebuah karya ilmiah
berbeda dengan persiapan menulis sebuah berita. Jika menulis berita topik sudah
tersedia, yakni hal yang harus diliput. Tidak demikian dengan karya ilmiah
seringkali topik sudah ditentukan tapi terkadang juga si penulis harus
menentukan topiknya sendiri. Biasanya topik yang dipilih berkaitan dengan hal
yang sedang diteliti. Karya ilmiah harus disusun secara sistematis, setiap
langkah terencana serta terkendali, konseptual dan prosedural. Berdasarkan
syarat tersebut kemudian dilakukan pemilihan topik disertai penetapan tujuan,
kemudian topik dan tujuan tersebut dirumuskan menjadi sebuah tesis yang utuh.
Topik seringkali sulit dibedakan dari judul, sebuah
topik dapat apa saja pada akhirnya dijadikan judul tulisan. Tetapi topik tidak
sama dengan judul, tidak selalu sebuah topik adalah sebuah judul. Mungkin saja
terjadi sebuah judul mengandung topik. Dalam Keraf (1997), dikatakan bahwa
topik berasal dari kata Yunani, topoi, yang berarti ‘tempat’.
Ada empat syarat memilih topik, yaitu:
- Menarik minat penulis
- Diketahui dan dikuasai oleh penulis
- Harus cukup sempit dan terbatas. Sebaiknya tidak terlalu baru, teknis,
atau controversial (khusus untuk penulis pemula).
Jika selesai memilih topik langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan
penulisan. Menurut Keraf (1997), tujuan penulisan ada dua, yaitu:
- Sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis berlandaskan topik yang telah
dipilih
- Maksud penulis dalam menguraikan topik bahasan.
Langkah berikutnya adalah merumuskan tesis,
yakni menggabungkan topik dan tujuan kita. Tesis sebenarnya sama dengan tema.
Dalam laras ilmiah, sebagaimana diuraikan dalam Keraf (1997), tesis adalah tema
bagi laras ilmiah yang berbentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang
berfungsi sebagai gagasan sentral kalimat tersebut. Kata tema berasal dari
bahasa Yunani, tithenai, yang berarti ‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’.
Dalam proses penulisan sebuah karya, tema berarti sebuah perumusan dari topik
yang telah dipilih sebagai landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai
melalui pilihan topik tadi.
Dalam merumuskan sebuah tesis, harus
diperhatikan pula bentuk kalimat tesis itu dengan memperhatikan lima hal
berikut ini:
- Harus berupa
sebuah kalimat hasil perumusan topik dan tujuan
- Dapat berupa
kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat
- Tidak boleh
berupa kalimat majemuk setara
- Harus
bergagasan sentral, dalam hal ini gagasan utama kalimat tesis
Referensi
: