Jumat, 04 Juli 2014

Kimia



KIMIA – Tentang “Praktikum Hidrolisis

            Pada larutan garam Na2SO4 terbentuk dari NaOH (basa kuat) dan H2SO4 (asam kuat) sehingga secara teori larutan garamnya akan bersifat netral. Akan tetapi pada hasil pratikum larutan garam Na2SO4 bersifat basa karena faktor dari luar seperti pipet yang digunakan terkena larutan lain dan plat tetes yang telah dicuci tidak di keringkan  sehingga masih terdapat air keran, yang biasanya harga pH di atas 7.

Jawaban  Hasil Diskusi
1.     Larutan garam dalam air akan mengalami hidrolisis yaitu proses penguraian molekul air menjadi ion H+ dan ion OH- .

2.     Ada yaitu :
a.     Garam Yang Terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Kuat
 Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bila dilarutkan kedalam air akan menghasilkan anion yang berasak dari asam lemah .Ion tersebut bila bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa.

b.     Garam Yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bila dilarutkan kedalam air akan menghasilan kation yang berasal dari basa lemah .Ion tersebut bia bereaksi dengan air akan menghasilkan ion H+  yang menyebabkan larutan bersifat asam.

c.      Garam Yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah didalam air terionisai,dan kedua  ion garam tersebut bereaksi dengan air.oleh karena  reaksi kedua ion garam tersebut masing-masing menghasilkan ion H+ dan OH- ,maka sifat larutan garam ini akan bersifat netral.


d.     Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Ion –ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat  tidak ada yang bereaksi dengan air,sebab ion-ion yang bereaksi akan segara terionisasi kembali secara sempurna.sehingga akan bersifat netral.

3.      
a.     NaCl
NaOH + HCl NaCl + H2O
NaCl Na+ + Cl-
Na+ + H2O (tidak terhidrolisis)
Cl- + H2O (tidak terhidrolisis)

b.     NH4Cl
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
NH4Cl NH4+ + Cl-
NH4 + H2O NH3 + H3O-
Cl- + H2O (tidak terhidrolisis)

c.      Na2CO3
2NaOH + H2CO3 Na2CO3 + 2H2O
Na2CO3   2Na+ + CO32-
Na+ + H2O (tidak terhidrolisis)
CO32- + 2H2O H2CO3 + 2H2O

d.     CH3COONa
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
CH3COONa CH3COO- + Na+
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
Na+ + H2O (tidak terhidrolisis)


e.     Na2HPO4
2NaOH + HPO42- Na2HPO4 + 2H2O
Na2HPO4 2Na+ + HPO42-
Na+ + 2H2O (tidak terhidrolisis)
HPO42- + 2H2O H3PO4+OH-

f.       (NH4)2SO4
2NH4OH + H2SO4   (NH4)2SO4 + 2H2O
(NH4)2SO4 2NH4+ + SO42-
NH4+ + H2O NH4OH + H+
SO42- + H2O (tidak terhidrolisis)

g.     Na2SO4
2NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2H2O
Na2SO4 2Na+ + SO42-
Na+ + H2O (tidak terhidrolisis)
SO42- + 2H2O H2SO4 + OH-

h.     MgSO4
Mg(OH)2 + H2SO4  MgSO4 + 2H2O
MgSO4   Mg2+ + SO42-
Mg2+ + 2H20 (tidak terhidrolisis)
SO42- + 2H20 (tidak terhodrolisis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4.1 Akuntansi Internasional & Perpajakan

A. KONSEP-KONSEP AWAL  Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan asing dan keuntungan...