Jumat, 31 Maret 2017

Tugas 1.2 Negara – Negara Dominan Dalam Praktek Akuntansi Internasional



Belanda
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah. Lebih lanjut lagi, orientasi kewajaran berkembangtanpa adanya pengaruh dari pasar saham. Inggris dan Amerika Serikat telah mempengaruhi akuntansi Belanda sama seperti (atau bahkan melebihi) negara – negara Eropa Kontinental lainnya, dan tidak seperti Eropa Kontinental lainnya, profesi akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap standar dan aturan  akuntansi.
Di Belanda akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi usaha. Akibatnya, banyak pemikir ekonomi yang dicurahkan terhadap topik – topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi. Akuntan profesional yang sangat disegani sering kali menjadi profesor paruh waktu. Dengan demikian, pemikir akademik memiliki pengaruh besar terhadap praktik yang sedang berjalan.
Akuntan belanda juga bersedia untuk mempertimbangkan ide – ide dari luar. Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima. Belanda juga menjadi tempat  bagi beberapa perusahaan multinasional terbesar didunia, seperti Philips, Royal Dutch/Shell dan Unilever. Perusahaan – perusahaan ini telah mencatat sahamnya secara internasional sejak tahun 1950-an dan telah dipengaruhi oleh akuntansi asing (khususnya Inggris dan AS). Dengan memberikan contoh, perusahaan multinasional besar ini telah mempengaruhi pelaporan keuangan perusahaan – perusahaan Belanda lainnya. Namun demikian, pengaruh Bursa Efek Amsterdam relatif kecil karena tidak menyediakan banyak modal bagi usaha baru.
AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor swasta ( Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standars Boardi – FASB), tetapi sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange Commision – SEC) juga memiliki  kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri. Kunci utama yang menghubungkan dua sistem kekuasaan yang terbagi ini sehingga dapat bekerja secara efektif adalah SEC Accounting Series Release (ASR)  No. 150 tahun 1973, yang menyatakan :
Komisi bermaksud untuk melanjutkan kebijakan dalam mendorong kepemimpinan sektor swasta untuk menetapkan dan memperbaiki prinsip akuntansi. Berkaitan dengan tujuan kebijakan ini, prinsip, standar, dan praktik yang diterbitkan oleh FASB melalui pernyataan dan interprestasinya, akan dipertimbangkan oleh Komisi karena memiliki dukungan kekuatan yang penting dan yang berlawanan dengan pernyataan FASB akan dipertimbangkan tidak memiliki dukungan semacam itu.
Hingga tahun 2002, Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat (American Institute of Certified Public Accountans – AICPA), badan sektor swasta lainnya, menetapkan standar aauditing. Pada tahunitu, Badan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik (Public Company Accounting Oversight Board – PCAOB) didirikan dengan kekuasaaan yang luas untuk mengatur audit dan auditor perusahaan publik. PCAOB adalah sektor swasta yang diawasi oleh SEC, yang akan dibahas nanti.
REPUBLIK CEKO
            Republik Ceko (RC) berlokassi di Eropa Tengahyag berbatasan dengan jerman di sebelah barat dan barat daya, Austria di Selatan, Republik Slowakia di timur, dan Plandia di utara. Wilayahnya merupakan bagian dari Kekaisaran Austri – Hongaria selama hampir 300 tahun (1620 – 1918), yang dikuasai oleh monarki Austria, Dinasti Hapsburg. Kekaisaran tersebut runtuh pada akhir Perang Dunia I, dan negara mereka CEKOslowakia dibentuk pada tahun 1918. Diantara dua perang dunia itu, Cekoslowakia memiliki demokrasi parlemen yang makmur dengan hak suara universal. Keadaan ini berakhir pada tahun 1938 ketika Inggris dan Prancis mengizinkan Nazi Jerman untuk menganekasi wilayah perbatasan Cekoslowakia yang kebanyakan beretnik Jerman. Dalam waktu satu tahun, Adolf Hitler menguasai seluruh negara tersebut dan pendudukan Nazi dimulai. Pemilihan umum tahun 1946 dan manuver politik yang terjadi selanjutnya membawa Partai Komunis Cekoslowakia berkuasa. Hal ini memulai dominasi Uni Soviet atas Cekoslowakia, yang berakhir pada tahun 1989. Perpecahan internal dalam rezim Soviet dan jatuhnya pemerintahan Komunis Cekoslowakia pada tahun yang baru. Pada tahun 1993 Cekoslowakia secara damai memecahkan diri menjadi dua negara, yaitu Republik Ceko dan Republik Slowakia.
Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke – 20, yang mencerminkan sejarah politiknya. Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan praktik dan prinsip akuntansi yang dianut negara – negara Eropa yang berbahasa Jerman hingga akhir Perang Dunia II. Kemudian, karena perekonomian terencana oleh pusat sedang dibangun, praktik akuntansi didasarkan pada midel Soviet. Kebutuhan administrasi berbagai lembaga emerintahan pusat dipenuhi melalui karakteristik seperti daftar akun yang beragam, metode akuntansi yang detail dan laporan keuangan seragam, yang wajib dibuat oleh seluruh perusahaan. Fokus pada produksi dan perhitungan biaya berdasarkan biaya historis ditekankan untuk pelaporan eksternal. Sistem akuntansi keuangan dan biaya terpadu menggunakan prinsip penetapan harga yang sama dan prinsip – prinsip lainnya.
CINA
            Cina memiliki seperempat penduduk dunia dan reformasi berorientasi pasar telah membantu dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi dari perenccanaan pusat bergaya Soviet menjadi lebih berorientasi pasar tetapi masih berada dibawah kendali Partai Komunis. Untuk mencapai hal ini, pihak berwenang mengubah ke suatu sistem tanggung jawabrumah tangga dalam sektor pertanian dari sistem kolektif kuno, meningkatkan wewenang pejabat lokasi dan manajer – manajer pabrik dalam industri, mengizinkan bermacam – macam perusahaan berskala kecil dalam bidang jasa dan manufactur ringan, dan membuka perekonomian terhadap investasi dan perdagangan yang meningkat. Pada tahun 1993, para pemimpin Cina menyetujui reformasi jangka panjang tambahan yang ditujukan yang ditujukan untuk memberi fleksibilitas yang lebih banyak terhadap institusi – institusiberorientasi pasar. Karakter utama meliputi sistem kepemilikian berupa saham, privatisasi, perkembangan bursa efek terorganisir, dan pencatatan saham – saham perusahaan Cina pada dasar modal Barat. Namun demikian perusahaan – perusahaan negara masih terus mendominasi kebanyakan industri kunci dalam sebuah perekonomian yang disebut oleh Cina sebagai “Perekonomian Pasar Sosialis,” yaitu perekonomian terencana dengan adaptasi pasar.
Perancis
Dua badan yang bertanggung jawab dalam menetapkan standar akuntansi diperancis adalah The Institute Of Public Accountant and Authorized Accountant dan The Stock Exchange Commision. Sumber dari standar ini adalah Business Code dan General Accounting Plan.
Di Perancis, laporan keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan perubahan posisi keuangan tidak diharuskan. Konsep  dasar akuntansi yang dilibatkan dalam laporan keuangan adalah going concern, akrual, historical cost, konsistensi, dan konservatif. Sedangkan konsep materialitas tidak digunakan di Perancis.
Semua subsidiary harus dimasukkan dalam laporan konsilidasi, kecuali :
§  Subsidiary yang kontrolnya temporer
§  Subsidiary yang operasinya tidak sama dengan induk, sehngga jika disajikan tidak bermanfaat.
§  Subsidiary yang asetnya rusak secara permanent dan serius
Informasi penjualan bersih menurut segmen industridan geografi harus diungkapkan. Untuk perusahaan public, laporan segmen disajikan tiap kuartal. Segmen wajib diungkapkan jika menyajikan lebih besar dari 10% penjualan,  pendapatan operasionaldan asset.
Jepang
Di Jepang, standar akuntansi harus tunduk kepada :
§  Income Tax Law (Zeiko)
Income tax law menentukan pendapatankena pajak. Semua biaya dan catatan untuk tujuan pajakharus dimasukkan untuk tujuan pelaporan.
§  Financial Accounting Standard Of Business Enterprises, yang berisi standar umum, standar laporan rugi laba dan standar neraca.
§  Pernyatan dari audit Committee Of The Japanesse Institute Of Certified Public Accountant.
       Perusahaan yang terdapat dipasar modal, wajib membuat neraca, laporan rugi laba, laporan bisnis, laba ditahan, serta cash flow dan supporting schedule. Tujuan dari laporan keuangan dijepang adalah untuk melindungi kreditor dan investor yang telah ada. Sebagian laporan keuangan disajikan dengan basis historical cost daan akrual. Securities dan exchange law mengharuskan perusahaan yang terdaftar dipasar modal membuat  laporan keuangan konsolidasi mengungkapkan kebijakan akuntansi yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasi serta membuat laporan segmen berdasarkan pasar industri, geografi, dan penjualan.
Meksiko
       Di Meksiko terdapat 4 kategori standar, yaitu Generally Accepted Principle, Generally Auditing Standards, Code Of Ethics, Dan Continuing Professional Standard. Semua standar ditetapkan oleh The Mexican Institute O Public Accountants.  Meksiko menganut prinsip realisasi, historical cost, going concern, materialitas, konsisten, dan kecukupan dalam pengungkapan.
Laporan keuangan meliputi  neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal dan laporan perubahan posisi keuangan berdasarkan aliran kas, serta dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan. Jika perusahaan induk memiliki control langsung  atau tidak langsung lebih besar atau sama dengan 50% saham subsidiary ini harus dikonsolidasikan. pengecualian dilakukan jika subsidiary :
§  Kontrol hanya temporer
§  Bisnis tidak sama dengan induk
§  Kontrol induk terbatas
§  Akan bangkrut
       Untuk pelaporan segmen tidak ada keharusan, sehingga sebagian besar perusahaan-perusahaan meksikotidak mengungkapkan informasi segmen.
JERMAN
Lingkungan akuntansi di jerman mengalami perubahan terus-menerus dan hasionya luar biasa sejak berakhirnya perang dunia II. Pada waktu itu, akuntansi dunia usaha menitikberatkan pada daftar akun nasional dan per bagian usaha (seperti halnya di Prancis). Hukun komersial pada secara khusus menuntut adanya berbagai prinsip tata buku yang teratur dan audit secara independen hamper tidak tersisa setelah perang usai.
Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum perusahaan tahun 1965 mengubah system pelaporan keuangan jerman dengan mengarah pad aide-ide Inggris-Amerika (tetapi hanya berlaku bagi perusahaan besar). Pengungkapan lebih banyak, konsolidasi terbatas dan laporan manajemen perusahaan diwajibkan. Laporan manajemen dan persyaratan audit tambahan menjadi ketentuan wajib setelah pemberlakuan Undang-undang publikasi perusahaan tahun 1969.
Pada tahun 1970-an, uni eropa(UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh Negara-negara anggotanya kedalam hukum nasional. Direktif UniEropa yang Keempat, ketujuh dan kedelapan seluruh masuk kedalam hukum jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985. Legislasi ini merupakan sesuatu yang luar biasa karena (1) mengintegrasikan seluruh ketentuan di jerman mengenai akuntansi, pelaporan keuangan, pengungkapan dan auditing ke dalam satu undang-undang saja;(2) undang-undang ini bersifat sama khususnya dengan buku ketiga Hukum Komersial Jerman (HGB), sehingga berlaku bagi semua jenis badan usaha, mulai dari persekutuan terbatas hingga perusahaan yang sahamnya dimiliki public; dan (3) legislasi ini utamanya didasarkan pada konsep dan praktik di Eropa.
Dua undang-undang baru diberlakukan pada tahun 1998. Yang pertama menambah sebuah paragraph baru dalam buku ketiga Hukum Komersial Jerman sehingga memungkinkan perusahaan yang menerbitkan saham atau utang pada sebuah pasar modal yang terorganisir untuk menggunakan prinsip akuntansi yang diterima secara internasional dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuatnya. Kedua memperbolehkan pendirian organisasi sektor swasta untuk menetapkan standard akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi. Perlindungan terhadap kreditor merupakan perhatian yang fundamental bagi akuntansi di Jerman yang dimasukkan dalam Hukum Komersial. Penilaian neraca yang konservatif merupakan hal utama bagi perlindungan kreditor. Hal ini menimbulkan kecenderungan untuk menilai kurang aktiva dan menilai lebih kewajiban. Cadangan dipandang sebagai perlindungan terhadap risiko yang tidak terduga dan kemungkinan mengalami gagal bayar. Praktik ini juga menghasilkan angka laba yang konservatif, yang menjadi dasar untuk pembagian deviden kepada para pemilik. Dengan demikian akuntansi di Jerman dirancang untuk menghitung jumlah laba yang sangat hati-hati sehingga membuat kreditor tidak mengalami kerugian sedikitpun setelah pembagian laba dilakukan untuk para pemilik. Karakteristik fundamental ketiga dari akuntansi di jerman adalah ketergantungannya terhadap dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di jerman. Seseorang harus memeperhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.
Inggris
The Acccountung Standards Board (ASB) menyusun dan menerbitkan standar akuntansi. Tidak seperti Amerika Serikat yang mana secutites dan Exchange Commission (SEC) memiliki kukuasaan untuk menetapkan aturan-aturan laporan keuangan secara detail, tidak ada kekuatan hukum sesperti itu di inggris. Laporan keuangan yang harus disusun meliputi laporan rugi, laba, neraca, laporan arus kas, laporan pengakuan rugi laba, laporan kebijakan akuntansu, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan secara umum berdasarkan pada Historical cost, kecuali dalam situasi khusus penggunaan Current cost atau market value diperbolehkan.
Konsolidasi diwajibkan untuk semua subsidiary, partnership, dan limied companies. Kontrol menjadi kriteria utama daripada kepemilikan seacra hukum. Pengecualian untuk laporan keuangan konsolidasi jika :
1.      Investasi ke subsidiary tidak material
2.      Ada pembahasan sehingga perusahaan induk tidak bias melakukan control
3.      Informasi subsidiary tidak dapat diperoleh
4.      Subsidiary untuk dijual kembali
5.      Operasi subsidiary tidak diperoeh
6.      Subsidiary untuk di jual kembali
7.      Operasi subsidiary tidak sama dengan induk

Taiwan
Selama empat decade, Taiwan telah mengubah dirinya dari sebuah pulau yang kurang maju dan berbasis pertanian menjadi suatu kekuatan ekonomi yang menjadi penghasilan barang-barang berteknologi tinggi yang terkemuka. Pertumbuhan luar biasa ini didasarkan pada keberhasilan produk manufakturnya dipasar ekspor. Perekonomian Taiwan telah berkembang dalam tiga tahap yang berbeda sejak tahun 1949. Selama tahun 1950-an, pertanian dan industry substitusi impor mendominasi pertumbuhan ekonomi. Tahap kedua dimulai pada tahun 1960-an dan berfokus pada perluasan ekspor, yang didorong oleh perakitan komponen-komponen yang diimpor untuk barang-barang konsumsi dan industri ringan berteknologi rendah. Tahap yang terakhir meliputi padat modal dan teknologi tinggi.
Pertumbuhan awal didorong oleh bantuan ekonomi dalam jumlah besar dari Amerika Serikat. Saat ini, Taiwan merupakan salah satu pendonor bantuan dan investor yang utama, khususnya di Asia. Taiwan memiliki perekonomian kapasitalis yang dinamis dengan pengurangan tuntunan pemerintah atas investasi dan perdagangan luar negeri secara perlahan-lahan. Usaha kecil yang dimiliki keluarga merupakan dasar perekonomian. Beberapa industry strategis, seperti barang-barang militer, penyulingan minyak, dan sarana umum, dimiliki oleh Negara, tetapi sekarang secara perlahan-lahan pemrintah melakukan privatisasi kepemilikan dalam persusahaan-perusahaan tersebut.


SUMBER – SUMBER :
·         Choi, Frederick D.S. and Meek, Gary K. 2005. “Akuntansi Internasional.Edisi Kelima, Buku kedua.Salemba Empat. Jakarta.
·         Heti Triaswati, Arief Wasisto, dan Mahfud Sholihin. 2004. “Akuntansi Internasional”. Edisi 2005/2006. BPFE-Yogyakarta : Yogyakarta.

Rabu, 29 Maret 2017

TUGAS 1.1 AKT.INT, KARAKTERISTIK, PENGARUH TREND KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN DAN PASAR MODAL


A.    Pengertian Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional didefinisikan sebagai akutansi untuk transaksi internasional,perbandingan standard akuntansi. Definisi ini meluputi kebutuhan dalam bidang keuangan, pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Selain itu juga meliputi perbedaan standard akutansi dari berbagai Negara dan harmonisasi berbagai praktek akutansi di seluruh dunia.
“Akuntansi internasional adalah akutansi yang mencakup semua perbedaan prinsip, metode dan standard akutansi di semua Negara, termasuk prinsip akutansi (GAP) yang ditetapkan di tiap-tiap Negara. Perbedaan akuntansi ini dikarenakan factor perbedaan geografi, politik, ekonomi, sosial, dan hokum. Maka dari itu, mau tidak mau akutan harus menguasai semua prinsip akuntansi yang berlaku di semua Negara” (Belkaoui, 1985).
Akuntansi Internasional menurut (Sarasota, FL: AAA,1997) dalam buku “Internasional Accounting Section of The America Accounting Association” adalah
 Most accounting students are familiar with financial accounting and managerial accounting, but many have only a vague idea of what internasional accounting is. Defined broadly, the accounting in internasional encompasses the funcational areas of financial accounting, managerial accounting, auditing, taxation, and accounting information system.
The world internasional in internasional accounting can be defined at three different levels. The first level is supranational accounting, which denotes standards, guidelines, and rules of accounting, auditing, and taxation issued by supranational organization. Such organization include the United Nations, the Organization for Economic Coorporeation and Development, and the Ibternasional Federation of Accountants”.
            Akuntansi Internasional tidak berbeda dengan peranan akuntansi, yang menjadikan perbedaanya yaitu terletak pada entitas pelaporan, pelaporan pada akuntansi internasional adalah perusahaan-perusahaan multinasional (Multinational Company) dengan operasi dan transaksi yang melintas batas-batas Negara, atau suatu entitas dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang beralokasi di Negara selain Negara entitas pelaporan.
Standar akuntansi intenasional adalah IFRS (International Financial Reporting Standards), IFRS dulunya dikenal dengan nama IAS (Internasional Accaounting Standards) yang dikeluarkan oleh IASC (Internasional Accounting Standards Comittee). IFRS merupakan kumpulan standar, dasar, prinsip kautansi yang penerapannya dilakukan secara internasional.

Akuntansi Internasional terbagai menjadi 3 bidang yang luas yang mencakup beberapa proses, diantaranya :
1.      Pengukuran (Measurements)
Pengukuran adalah proses mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menghitung aktivitas ekonomi atau transaksi dalam memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas operasi perusahaan dan kekuatan posisi keuangan.
2.      Pengungkapan (Disclosure)
Pengungkapan adalah proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan dan memusatkan perhatian pada isu seperti yang akan dilaporkan, kapan, dengan cara apa dan kepada siapa.
3.      Auditing
Auditing adalah proses dimana auditor melakukan pengujian terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

B.     Karakteristik Akuntansi Internasional
Beberapa karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
1.   Bisnis internasional,
2.   Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional,
3.   Ketergantungan pada perdagangan internasional.

Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh seperti : Faktor lingkungan, Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan Internasionalisasi dari profesi akuntansi.

C.     Sejarah Akuntansi Intenasional
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Luca-lah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : "Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita" di tahun 1494.
Luca memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:
1.      Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2.      Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3.      Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
D.    Pengaruh Trend Kebijakan Sektor Keuangan
Manajemen risiko telah menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Alasannya tidaklah sulit dicari. Dengan regulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, volatilitas dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang dewasa ini. Berdasarkan kondisi dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari risiko yang mereka hadapi yang berasal dari volatilitas tersebut, memutuskan risiko manakah yang perlu dilindungi dan mnegevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan. Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam teknologikeuangan memungkinkan pergeseran risisko keuangan pada pundak orang lain. Meski demikian, beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar, yang banyak diantaranya mungkin berada ribuan mil jauhnya. Tampak jelas adanya ketergantungan yang timbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan kebingunan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan, mereka yang memiliki keahlian manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.

E.     Pengaruh Trend Kebijakan Pasar Modal
Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuatan standard akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia pricewaterhouse Coopers melaporkan bahwa volume penawaran ekuitas lintas batas dalam dollar meningkat hamper tiga klai lipat antara tahun 1995 dan 1999,dengan jumlah dana lebih dari sebesar AS$500 miliar yang diperoleh selamaa periode 5 tahun tersebut (penawaran ini hanya mencakup penjualan surat berharga di luar pasar domestik). Penawaran intrnasional atas obligasi, pinjaman sindikasi, dan instrument utang lainnya juga tumbuh secara dramatis selama tahun 1990-an. Tren ini kemudian memburuk selama tahum-tahun awal dekade sekarang, yang disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonoi dunia. Meski demikian aktivitas bisnis saat ini sedang bergerak naik dan kita berharap tren ini terus berkelajut selama sisa dekade ini.
Federasi Pasar Modal Dunia (World Federation of Exchanges) melaporkan bahwa jumlah perusahaan domestic yang mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menuru dibeberapa pasar yang lain selama masa awal dekade sekarang. Meskipun demikian, rata-rata ukuran dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akusisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.
Ratusan perusahaan emiten asing telag mencatatkan ekuitasnya pada sejumlah pasar modal di Eropa, Amerika Utara, dan Jepang selama bertahun-tahun. Meski demikian, jumlah perusahaan asing yang mencatatkan saham pada kebnayakan pasar modal selain Bursa Efek New York dan Nasdaq telah menurun. Hal ini menunjukkan bahwa banyak emiten yang mempertanyakan manfaat dan proses pencatatan saham tersebut dan bahwa manfaat untuk pencatatan saham di luar negeri lebih besar apabila dilakukan di Amerika Serukat ketimbang di Negara lain.


Referensi :
1.      Frederick D.S. Choi, Gary K.Meek “Akuntansi Internasional”, Edisi kelima, Jakarta : Salemba Empat, 2005
2.      Triaswati Hety dkk, “Akuntansi Internasional”, Edisi pertama, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2005



4.1 Akuntansi Internasional & Perpajakan

A. KONSEP-KONSEP AWAL  Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan asing dan keuntungan...