Rabu, 29 Maret 2017

TUGAS 1.1 AKT.INT, KARAKTERISTIK, PENGARUH TREND KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN DAN PASAR MODAL


A.    Pengertian Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional didefinisikan sebagai akutansi untuk transaksi internasional,perbandingan standard akuntansi. Definisi ini meluputi kebutuhan dalam bidang keuangan, pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Selain itu juga meliputi perbedaan standard akutansi dari berbagai Negara dan harmonisasi berbagai praktek akutansi di seluruh dunia.
“Akuntansi internasional adalah akutansi yang mencakup semua perbedaan prinsip, metode dan standard akutansi di semua Negara, termasuk prinsip akutansi (GAP) yang ditetapkan di tiap-tiap Negara. Perbedaan akuntansi ini dikarenakan factor perbedaan geografi, politik, ekonomi, sosial, dan hokum. Maka dari itu, mau tidak mau akutan harus menguasai semua prinsip akuntansi yang berlaku di semua Negara” (Belkaoui, 1985).
Akuntansi Internasional menurut (Sarasota, FL: AAA,1997) dalam buku “Internasional Accounting Section of The America Accounting Association” adalah
 Most accounting students are familiar with financial accounting and managerial accounting, but many have only a vague idea of what internasional accounting is. Defined broadly, the accounting in internasional encompasses the funcational areas of financial accounting, managerial accounting, auditing, taxation, and accounting information system.
The world internasional in internasional accounting can be defined at three different levels. The first level is supranational accounting, which denotes standards, guidelines, and rules of accounting, auditing, and taxation issued by supranational organization. Such organization include the United Nations, the Organization for Economic Coorporeation and Development, and the Ibternasional Federation of Accountants”.
            Akuntansi Internasional tidak berbeda dengan peranan akuntansi, yang menjadikan perbedaanya yaitu terletak pada entitas pelaporan, pelaporan pada akuntansi internasional adalah perusahaan-perusahaan multinasional (Multinational Company) dengan operasi dan transaksi yang melintas batas-batas Negara, atau suatu entitas dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang beralokasi di Negara selain Negara entitas pelaporan.
Standar akuntansi intenasional adalah IFRS (International Financial Reporting Standards), IFRS dulunya dikenal dengan nama IAS (Internasional Accaounting Standards) yang dikeluarkan oleh IASC (Internasional Accounting Standards Comittee). IFRS merupakan kumpulan standar, dasar, prinsip kautansi yang penerapannya dilakukan secara internasional.

Akuntansi Internasional terbagai menjadi 3 bidang yang luas yang mencakup beberapa proses, diantaranya :
1.      Pengukuran (Measurements)
Pengukuran adalah proses mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menghitung aktivitas ekonomi atau transaksi dalam memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas operasi perusahaan dan kekuatan posisi keuangan.
2.      Pengungkapan (Disclosure)
Pengungkapan adalah proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan dan memusatkan perhatian pada isu seperti yang akan dilaporkan, kapan, dengan cara apa dan kepada siapa.
3.      Auditing
Auditing adalah proses dimana auditor melakukan pengujian terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

B.     Karakteristik Akuntansi Internasional
Beberapa karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
1.   Bisnis internasional,
2.   Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional,
3.   Ketergantungan pada perdagangan internasional.

Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh seperti : Faktor lingkungan, Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan Internasionalisasi dari profesi akuntansi.

C.     Sejarah Akuntansi Intenasional
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Luca-lah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : "Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita" di tahun 1494.
Luca memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:
1.      Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2.      Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3.      Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
D.    Pengaruh Trend Kebijakan Sektor Keuangan
Manajemen risiko telah menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Alasannya tidaklah sulit dicari. Dengan regulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, volatilitas dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang dewasa ini. Berdasarkan kondisi dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari risiko yang mereka hadapi yang berasal dari volatilitas tersebut, memutuskan risiko manakah yang perlu dilindungi dan mnegevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan. Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam teknologikeuangan memungkinkan pergeseran risisko keuangan pada pundak orang lain. Meski demikian, beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar, yang banyak diantaranya mungkin berada ribuan mil jauhnya. Tampak jelas adanya ketergantungan yang timbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan kebingunan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan, mereka yang memiliki keahlian manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.

E.     Pengaruh Trend Kebijakan Pasar Modal
Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuatan standard akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia pricewaterhouse Coopers melaporkan bahwa volume penawaran ekuitas lintas batas dalam dollar meningkat hamper tiga klai lipat antara tahun 1995 dan 1999,dengan jumlah dana lebih dari sebesar AS$500 miliar yang diperoleh selamaa periode 5 tahun tersebut (penawaran ini hanya mencakup penjualan surat berharga di luar pasar domestik). Penawaran intrnasional atas obligasi, pinjaman sindikasi, dan instrument utang lainnya juga tumbuh secara dramatis selama tahun 1990-an. Tren ini kemudian memburuk selama tahum-tahun awal dekade sekarang, yang disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonoi dunia. Meski demikian aktivitas bisnis saat ini sedang bergerak naik dan kita berharap tren ini terus berkelajut selama sisa dekade ini.
Federasi Pasar Modal Dunia (World Federation of Exchanges) melaporkan bahwa jumlah perusahaan domestic yang mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa pasar dan menuru dibeberapa pasar yang lain selama masa awal dekade sekarang. Meskipun demikian, rata-rata ukuran dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akusisi, yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.
Ratusan perusahaan emiten asing telag mencatatkan ekuitasnya pada sejumlah pasar modal di Eropa, Amerika Utara, dan Jepang selama bertahun-tahun. Meski demikian, jumlah perusahaan asing yang mencatatkan saham pada kebnayakan pasar modal selain Bursa Efek New York dan Nasdaq telah menurun. Hal ini menunjukkan bahwa banyak emiten yang mempertanyakan manfaat dan proses pencatatan saham tersebut dan bahwa manfaat untuk pencatatan saham di luar negeri lebih besar apabila dilakukan di Amerika Serukat ketimbang di Negara lain.


Referensi :
1.      Frederick D.S. Choi, Gary K.Meek “Akuntansi Internasional”, Edisi kelima, Jakarta : Salemba Empat, 2005
2.      Triaswati Hety dkk, “Akuntansi Internasional”, Edisi pertama, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2005



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4.1 Akuntansi Internasional & Perpajakan

A. KONSEP-KONSEP AWAL  Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan asing dan keuntungan...