Nama : Yuni Rido Asih
Kelas : 2 EB 25
Npm : 29213594
Resumen
A. Akuntansi Pertanggung Jawaban
-
Sentralisasi
adalah Perusahaan yang segala keputusan perencanaan dan operasinya digariskan
oleh manajemen puncak, jadi manajemen puncak yang mempunyai prespektif yang
cukup luas untuk memepertimbangkan kebutuhan semua segmen perusahaan.
Contoh : perusahaan makanan cepat saji, jasa ukir,
lembaga keuangan, atau industri pertambangan.
-
Desentralisasi
adalah delegasi otoritas/wewenang pengambilan keputusan kepada jajaran
manajemen yang lebih rendah didalam sebuah organisasi. Intinya desentralisai
memindahkan titik pengambilan keputusan kepada manajer yang lebih rendah
(kebalikan dari sentralisasi).
Contoh : manajer devisi hanya memegang otoritas untuk
menjadwal produksi dan mengendalikan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
pabrik.
-
Manfaat
Desentralisasi :
1.
Pengumpulan
dan pemanfaatan informasi lokal lebih optimal
2.
Respons
terhadap kompleksitas lingkungan lebih cepat
3.
Aktivitias
perencanaan strategi akan lebih focus dilakukan top manajemen
4.
Pelatihan
dan permotivasian manajer
5.
Kemampuan
mengevaluasi segmen
-
Kelemahan
Desentralisasi :
1.
Pencapaian
keselarasan/keharmonisan tujuan serta mengedepankan dan mempertahankan otonomi
divisional.
2.
Kemungkinan
untuk duplikasi asset dan biaya
3.
Membutuhkan
sistem akutansi pertanggung jawaban yang lebih jelas
Akuntansi
pertanggung jawaban adalah salah satu bentuk akuntasi khusus yang dipakai untuk
mengevaluasi kinerja keuangan segmen bisnis. Akutansi pertanggung jawaban
mensyaratkan manajer untuk berpartisipasi dalam penyusunan rencana financial
suatu perusahaan bagi segmen perusahaan dan menyediakan laporan kinerja yang
membandingkan rencana yang terealisasikan.
Jenis –
jenis pertangung jawaban
1.
Pusat biaya
(cost center)
Manajer dianggap bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan oleh unit
organisasinya. Dalam pusat biaya tersedia dua metode untuk memberikan umpan
balik yaitu : metode biaya standard an anggaran fleksibel.
2.
Pusat laba
(profit center)
Manajer mengemban tanggung jawab dan otoritas atas pengambilan
keputusan-keputusan yang menyangkut pendapatan dan biaya. Akuntansi pertanggung
jawaban biasanya dalam bentuk laporan laba rugi.
3.
Pusat
investasi ( Investment center)
Manajer mengemban tanggung jawab untuk mendukung laba yang konsisten dengan
besarnya asset yang ditanamkan dengan segmen yang dikelolanya. Indikatornya
adalah return on investment dan residual income.
Residual income adalah kelebihan laba operasi diatas jumlah minimal yang
dikehendaki.
Rumus :
Laba residu = Laba operasi – (Aset perusahaan x Tingkat
ROI)
B.
Harga
Transfer
Adalah harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran
antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjualan (selling division)
dan biaya divisi pembelian (buying division).
Tujuan penentuan Harga transfer adalah untuk
mentransmisikan data keuangan diantara dapartemen-dapartemen atau divisi-divisi
perusahaan pada saat mereka saling menggunakan barang atau jasa satu sama lain.
Peran manajemen dalam
penentuan Harga transfer ini adalah untuk menghindari friksi yang tidak
diperlukan dan pemanfaatan dapat dilakukan secara optimal sesuai kapasitas
divisi penjualan untuk memaksimalkan profit atau laba.
Penentuan Harga Transfer ada lima yaitu :
1.
Market
– Based transfer price
Harga
transfer dasar pasar adalah harga pasar luar produk, sedangkan harga pasar itu
sendiri merupakan harga paling ideal. jika menggunakan harga pasar memerlukan
sistem informasi yang handal.
-
Langkah
– langkah perusahaan dalam mengaplikasikan pendekatan penentuan harga transfer
dasar pasar :
a.
Membentuk
sistem pencarian data yang handal untuk memantau harga pasar secara berkala dan
melaporkan manakala terjadi perubahan harga
b.
Divisi
pembelian harus membeli produk dan jasa secara internal sepanjang kondisinya
bias diabndingkan dengan kesempatan pemebelian dari luar.
c.
Apabila
divisi penjualan tidak memenuhi semua kondisi yang ditawarkan oleh pasar, maka
divisi pembelian sudah sewajarnya diserahi wewenang untuk membeli dari pihak
luar perusahaan
d.
Divisi
penjualan haruslah leluasa menolak transaksi internal yang tidak sama
menguntungkan dengan transaksi penjualan kepada pihak luar
e.
Menyediakan
atau mendistribusikan informasi akutansi manajemen ke seluruh organisasi yang
akan dipakai
f.
Membentuk
sekelompok manajer yang independen.
2.
Cost
– Based transfer price
Kebijakan
penentuan harga transfer merupakan kebijakan sehat karena tidak adanya upaya
mengukur pendapatan dan laba/profit.
3.
Standar
variable cost
Kebijakan
ini sangat mungkin dilakukan karena produk yang ditansfer unik dan jarang di
pasarkan
4.
Standar
full cost
Biaya penuh
standar adalah penentuan harga transfer biaya tetap harus diperhitungkan
sehingga divisi penjualan dapat memperoleh keuntungan atau laba.
5.
Negotiated
transfer price
Harga transfer
negosiasi merupakan hasil negosiasi dua divisi dan tidak lebih rendah dari
biaya variabelnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar