Rabu, 27 Mei 2015

Akuntansi Pertanggung Jawaban dan Penentuan Harga Transfer




Nama          :  Yuni Rido Asih
Kelas          : 2 EB 25
Npm           : 29213594
Resumen
 
A.    Akuntansi Pertanggung Jawaban
-          Sentralisasi adalah Perusahaan yang segala keputusan perencanaan dan operasinya digariskan oleh manajemen puncak, jadi manajemen puncak yang mempunyai prespektif yang cukup luas untuk memepertimbangkan kebutuhan semua segmen perusahaan.
Contoh : perusahaan makanan cepat saji, jasa ukir, lembaga keuangan, atau industri pertambangan.

-          Desentralisasi adalah delegasi otoritas/wewenang pengambilan keputusan kepada jajaran manajemen yang lebih rendah didalam sebuah organisasi. Intinya desentralisai memindahkan titik pengambilan keputusan kepada manajer yang lebih rendah (kebalikan dari sentralisasi).
Contoh : manajer devisi hanya memegang otoritas untuk menjadwal produksi dan mengendalikan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.

-          Manfaat Desentralisasi :
1.      Pengumpulan dan pemanfaatan informasi lokal lebih optimal
2.      Respons terhadap kompleksitas lingkungan lebih cepat
3.      Aktivitias perencanaan strategi akan lebih focus dilakukan top manajemen
4.      Pelatihan dan permotivasian manajer
5.      Kemampuan mengevaluasi segmen

-          Kelemahan Desentralisasi :
1.      Pencapaian keselarasan/keharmonisan tujuan serta mengedepankan dan mempertahankan otonomi divisional.
2.      Kemungkinan untuk duplikasi asset dan biaya
3.      Membutuhkan sistem akutansi pertanggung jawaban yang lebih jelas


Akuntansi pertanggung jawaban adalah salah satu bentuk akuntasi khusus yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja keuangan segmen bisnis. Akutansi pertanggung jawaban mensyaratkan manajer untuk berpartisipasi dalam penyusunan rencana financial suatu perusahaan bagi segmen perusahaan dan menyediakan laporan kinerja yang membandingkan rencana yang terealisasikan.
Jenis – jenis pertangung jawaban
1.      Pusat biaya (cost center)
Manajer dianggap bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan oleh unit organisasinya. Dalam pusat biaya tersedia dua metode untuk memberikan umpan balik yaitu : metode biaya standard an anggaran fleksibel.
2.      Pusat laba (profit center)
Manajer mengemban tanggung jawab dan otoritas atas pengambilan keputusan-keputusan yang menyangkut pendapatan dan biaya. Akuntansi pertanggung jawaban biasanya dalam bentuk laporan laba rugi.
3.      Pusat investasi ( Investment center)
Manajer mengemban tanggung jawab untuk mendukung laba yang konsisten dengan besarnya asset yang ditanamkan dengan segmen yang dikelolanya. Indikatornya adalah return on investment dan residual income.
Residual income adalah kelebihan laba operasi diatas jumlah minimal yang dikehendaki.
 Rumus :
Laba residu = Laba operasi – (Aset perusahaan x Tingkat ROI)

B.     Harga Transfer
Adalah harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjualan (selling division) dan biaya divisi pembelian (buying division).

Tujuan penentuan Harga transfer adalah untuk mentransmisikan data keuangan diantara dapartemen-dapartemen atau divisi-divisi perusahaan pada saat mereka saling menggunakan barang atau jasa satu sama lain.

Peran manajemen dalam  penentuan Harga transfer ini adalah untuk menghindari friksi yang tidak diperlukan dan pemanfaatan dapat dilakukan secara optimal sesuai kapasitas divisi penjualan untuk memaksimalkan profit atau laba.
Penentuan Harga Transfer ada lima yaitu :
1.      Market – Based transfer price
Harga transfer dasar pasar adalah harga pasar luar produk, sedangkan harga pasar itu sendiri merupakan harga paling ideal. jika menggunakan harga pasar memerlukan sistem informasi yang handal.
-          Langkah – langkah perusahaan dalam mengaplikasikan pendekatan penentuan harga transfer dasar pasar :
a.       Membentuk sistem pencarian data yang handal untuk memantau harga pasar secara berkala dan melaporkan manakala terjadi perubahan harga
b.      Divisi pembelian harus membeli produk dan jasa secara internal sepanjang kondisinya bias diabndingkan dengan kesempatan pemebelian dari luar.
c.       Apabila divisi penjualan tidak memenuhi semua kondisi yang ditawarkan oleh pasar, maka divisi pembelian sudah sewajarnya diserahi wewenang untuk membeli dari pihak luar perusahaan
d.      Divisi penjualan haruslah leluasa menolak transaksi internal yang tidak sama menguntungkan dengan transaksi penjualan kepada pihak luar
e.       Menyediakan atau mendistribusikan informasi akutansi manajemen ke seluruh organisasi yang akan dipakai
f.       Membentuk sekelompok manajer yang independen.

2.      Cost – Based transfer price
Kebijakan penentuan harga transfer merupakan kebijakan sehat karena tidak adanya upaya mengukur pendapatan dan laba/profit.

3.      Standar variable cost
Kebijakan ini sangat mungkin dilakukan karena produk yang ditansfer unik dan jarang di pasarkan

4.      Standar full cost
Biaya penuh standar adalah penentuan harga transfer biaya tetap harus diperhitungkan sehingga divisi penjualan dapat memperoleh keuntungan atau laba.

5.      Negotiated transfer price
Harga transfer negosiasi merupakan hasil negosiasi dua divisi dan tidak lebih rendah dari biaya variabelnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4.1 Akuntansi Internasional & Perpajakan

A. KONSEP-KONSEP AWAL  Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan asing dan keuntungan...